Kamis, 15 April 2010

Menguak Misteri Koja

Tanggal 14 Maret merupakan hari bersejarah bagi Satpol PP dan kepolisian. Bayangkan tidak kurang 80 unit mobol milik satpol PP dan Polisi di bakar massa sungguh menghebohkan. Baru Kali ini Satpol PP dan kepolisian kehilangan taringnya. Yang paling menghebohkan 3 anggota satpol PP tewas akibat kerusuhan itu.
Kerusuhan ini terjadi ketika pemerintah berencana untuk mengosangkan kompleks makam mbah priok untuk dijadikan tempat perluasan tempat peti kemas.Sejak pagi ribuan anggota satpol PP mengepung kompleks mbah priok,namun di hadang oleh para warga yang tidak setuju. Kerisuhan un tidak terhelakkan ketika para anggota satpol PP membubarkan paksa para warga yang menghadang. namun, warga tak tinggal diam dengan tundakan aparat dengan melawan dengan melempar aparat dengan benda keras bahkan mereka sudah mempersiapkan benda-benda tajam. Perlawan yang tidak kalah serunya ini membuat para aparat terpukul mundur dengan membawa korban tewas yaitu rekan mereka.
Ironis sekali 3 nyawa melayang karena pertarungan kekuasaan vs keyakinan pada orang yang di hormati. Harusnya pemerintah lebih dewasa dalam mengambil keputusan, hanya karena ingin meningkatkan keuntungan satu pihak tetapi mengabaikan kepentingan umat. Dimana semboyan ekonomi kerakyatan ??inilah potret kebijakan penguasa keputusan dan tidak asing lagi di negeri tercinta ini.
Siapakah yang patut disalahkan?pemerintah,aparat atau para warga yang menolak eksekusi??
pak Yusuf Kalla pun angkat bicara soal tragedi ini beliau mengatakn bahwa tragedi Koja, Tanjung Priok yang menewaskan 3 orang serta melukai ratusan orang merupakan aksi kerusuhan dan bukan konflik.

sumber : tempo interaktif

0 komentar:

Posting Komentar